PENGANTAR
A. Reaksi Redoks
1. Pengertian
Reaksi redoks
adalah reaksi kimia yang disertai perubahan bilangan oksidasi atau reaksi yang
di dalamnya terdapat serah terima elektron anatar zat.
2. Contoh Reaksi Redoks
Contoh
reaksi redoks adalah apabila batang tembaga dicelupkan dalam larutan perak
nitrat, maka lapisan putih mengkilat akan terjadi pada permukaan batang tembaga
dan larutan berubah menjadi biru.
Dalam hal ini bilangan oksidasi tembaga naik dari 0 menjadi +2 dan bilangan oksidasi perak turun dari +1 menjadi 0. Tembaga mengalami oksidasi dan perak mengalami reduksi. Persamaan reaksi antara keduanya dapat dituliskan sebagai berikut:
atau
Reaksi redoks ini sering dinyatakan dengan penulisan setengah reaksi secara terpisah, pelepasan elektron sebagai oksidasi dan penangkapan elektron sebagai reduksi:
TINJAUAN PUSTAKA
B.
Test
Glukosa Urine metode Benedict
1.
Pengertian
Tes glukosa urine adalah pemeriksaan pada sampel urine untuk mengetahui ada/tidaknya glukosa dalam urine. Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan penyaring dalam urinalisis.
2.
Tujuan
Tujuan dari tes ini adalah untuk mendiagnostik ada atau tidaknya glukosa di dalam urine.
3.
Dasar Teori
Pemeriksaan
glukosa urine dengan tes reduksi atau menggunakan benedict ini memanfaatkan
sifat glukosa sebagai pereduksi. Zat yang paling sering digunakan untuk
menyatakan adanya reduksi adalah yang mengandung garam cupri. Reagen terbaik
yang mengandung garam cupri adalah larutan Benedict.
Prinsip
dari tes Benedict adalah glukosa dalam urine akan mereduksi kuprisulfat (dalam
benedict) menjadi kuprosulfat yang terlihat dengan perubahan warna dari larutan
Benedict tersebut. Jadi, bila urine mengandung glukosa, maka akan terjadi
reaksi perubahan warna seperti yang dijelaskan di atas. Namun, bila tidak
terdapat glukosa, maka reaksi tersebut tidak akan terjadi dan warna dari
benedict tidak akan berubah.
Perhatian
Tes
reduksi ini tidak spesifik karena ada zat lain yang juga mempunyai sifat
pereduksi seperti monosakarida (galaktosa, fruktosa, pentosa), disakarida
(laktosa), dan beberapa zat bukan gula (asam homogentisat, formalin, salisilat
kadar tinggi, vitamin C).
4. Prosedur Kerja
· Alat
dan bahan
o Tabung
reaksi
o Lampu
spiritus/ water bath
o Rak
tabung reaksi
o Penjepit
tabung reaksi
o Reagen
Benedict
· Cara
Kerja
o Siapkan
alat dan bahan
o Masukkan
5 ml reagen Benedict ke dalam tabung reaksi
o Teteskan
sebanyak 5-8 tetes urin ke dalam tabung tersebut
o Masukkan
tabung tadi ke dalam air mendidi (water bath) selama 5 menit atau langsung
dipanaskan di atas lampu spiritus selama 3 menit mendidih.
o Angkat
tabung, kocok isinya dan bacalah hasil reduksi
· Penilaian
o
-
: tetap biru jernih atau sedikit kehijauan dan agak keruh
o
+
: hijau kekuningan dan keruh ( sesuai dengan 0,5 - 1% glukosa)
o
++
: kuning kehijauan atau kuning keruh (1 - 1,5% glukosa)
o
+++ :
jingga atau warna lumpur keruh (2 - 3,5% glukosa)
o
++++ : merah bata atau
merah keruh ( > 3,5% glukosa)
Perhatian
:
Dalam membaca hasil harus segera setelah diangkat
dan dikocok. Bila dibiarkan lebih lama, hasilnya akan lebih positif
Keterangan
: Glukosa dan fruktosa memiliki sifat pereduksi sehingga warna benedict
berubah. Sedangkan sukrosa tidak memperlihatkan perubahan berarti karena tidak
punya sifat pereduksi. Pada gambar di atas sudah menunjukkan + 4 karena berwarna
merah bata.
PEMBAHASAN
Reaksi redoks adalah reaksi kimia yang disertai perubahan
bilangan oksidasi atau reaksi yang di dalamnya terdapat serah terima elektron
anatar zat. reaksi
oksidasi adalah reaksi pengikatan oksigen, atau pelepasan hidrogen, atau
pelepasan elektron. Sedangkan sebaliknya, reaksi reduksi adalah reaksi
pelepasan oksigen, atau pengikatan hidrogen, atau pengikatan elektron. Batasan
lain yaitu bahwa reaksi oksidasi adalah reaksi penaikan bilangan oksidasi dan reaksi reduksi adalah reaksi
penurunan bilangan oksidasi. Kedua reaksi ini selalu terjadi secara bersamaan,
serentak, artinya ada spesies yang teroksidasi dan spesies lainnya tereduksi.
Oleh karena itu, lebih tepat dinyatakan sebagai rekasi reduksi-oksidasi atau
disingkat reaksi redoks.
Pada pemeriksaan glukosa
urine metode Benedict kualitatif terjadi reaksi redoks antara reagen CuSO4 yang
digunakan dengan glukosa dalam sampel urine
Benedict:
CuSO4. 5H2O
glukosa: C6H12O6
Reaksi:
2 CuSO4.5H2O + C6H12O6 -----------------> C6H12O7 + Cu2O + 2H2SO4 + 8 H2O
warna larutan yang tebentuk tergantung jumlah Cu2O yang terbentuk
glukosa: C6H12O6
Reaksi:
2 CuSO4.5H2O + C6H12O6 -----------------> C6H12O7 + Cu2O + 2H2SO4 + 8 H2O
warna larutan yang tebentuk tergantung jumlah Cu2O yang terbentuk
Berdasarkan reaksi antara CuSO4
dengan glukosa dalam urine,
dimana CuSO4 berperan
sebagai oksidator karena mengoksidasi glukosa dan mengalami proses reduksi
dibuktikan dengan penurunan bilangan oksidasi dari CuSO4 menjadi
Cu2O dimana ion Cu dari +2 menjadi +1
Sedangkan yang berperan menjadi
rekduktor adalah glukosa yang terdapat dalam urine karena mereduksi CuSO4dan
mengalami proses oksidasi dibuktikan dengan peningkatan bilangan oksidasi dari C6H12O6
menjadi C6 H12O7dimana ion O mengalami
kenaikan bilangan oksidasi dari 0 menjadi 1/3
KESIMPULAN
Ternyata
dalam pemeriksaan kimia klinik didapatkan contoh reaksii redoks yaitu pada
pemeriksaan reduksi urine dengan metode benedict kualitatif.Dimana zat yang
berperan sebagai reduktor adalah glukosa yang terdapat dalam urine,sedangkan
yang berperan sebagai oksidator adalah CuSO4. Dibuktikan bahwa
didalam reaksinya terdapat penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi seperti
yang telah dijelaskan pada pembahasan diatas.
DAFTAR PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar